Penulis : Kennorton Hutasoit
JAKARTA--MI: Jumlah partisipasi pemilih luar negeri dalam memberikan suara pada Pemilu 2009 diperkirakan hanya 20%. Pasalnya, hari pemungutan suara 9 April bukan hari libur atau sama seperti Pemilu 2004. "Potensi masalah yang akan muncul pada Pemilu 2009 yang pemungutan suaranya juga tidak pada hari libur hampir sama dengan masalah Pemilu 2004. Jumlah DPT (daftar pemilih tetap)luar negeri untuk pemilu 2009 sebanyak 1,5 juta dan diperkirakan jumlah pemilih juga tidak lebih dari 20%, yakni sekitar 300 ribu orang. Masalahnya hampir sama dengan Pemilu 2004 yang jumlah DPT sebanyak 1.9 juta dan hanya 410 ribu atau 20% yang memberikan suara," kata Direktur Eksekutif Migrant Care Anis Hidayah di kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU Jakarta, Selasa (20/1). Anis didampingi Bagian Advokasi Migrant Care Nur Harsonoh diterima anggota KPU Andi Nurpati dan Sri Nuryanti. Menurunnya jumlah DPT di luar negeri diragukan validasinya karena jumlah orang Indonesia ke luar negeri terus bertambah. "Cukup aneh kalau DPT luar negeri menurun. Kami yakin banyak yang tidak terdaftar. Menurut perkiraan kami ada sekitar 6,5 juta pemilih di luar negeri," ujarnya. Ia juga meragukan pemilihan melalui pos akan banyak kecurangan karena perlu waktu yang lama untuk pengiriman. "Metode ini kurang efektif seperti pada Pemilu 2004. KPU perlu memperketat pengawasan dalam metode pengiriman melalui pos, dengan melibatkan elemen masyarakat di luar negeri seperti mahasiswa, dan serikat buruh migran," ujarnya. KBRI dan PPLN, menurut Anis, perlu membuat perjanjian kerja sama dengan kementerian terkait di negara tujuan yang berisikan jaminan dari majikan bagi buruh migran untuk menggunakan hak pilihnya. Ia memperkirakan kurangnya informasi mengenai tata cara dan tahapan pemilu akan mengakibatkan rendahnya partisipasi buruh migran dan warga negara Indonesia (WNI) lainnya. "PPLN harus segera meningkatkan sosialisasi terutama di kantong buruh migran mengingat pemungutan suara sudah dekat pada 9 April," katanya. Anggota KPU Sri Nuryanti mengatakan meski banyak orang Indonesia yang ke luar negeri, tapi banyak juga yang kembali ke Indonesia. "Waktu saya ke Johor (Malaysia) sekitar 6.000 orang yang pulang ke Indonesia," katanya. Nuryanti berjanji akan meminta PPLN agar melakukan pendekatan dengan pemerintah dan majikan agar diijinkan memilih pada pemungutan suara 9 April nanti. "PPLN itu mudah dikoordinasikan dan kami akan minta melakukan pendekatan kepada majikan agar mengizinkan pemilih memberikan suara pada hari pemungutan suara," katanya. Sementara itu, Andi Nurpati mengatakan di negara negara kerajaan kecil kemungkinan dilakukan pemungutan suara di luar duta besar dan konsulat jenderal. "Di negara negara kerajaan pemungutan suara hanya mungkin dilakukan di dubes dan konsul," katanya. (KN/OL-01)
»
Komentar Dari Anda-->
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar